Sunday, September 25, 2011

Memanipulasi Background Agar Lebih Menarik Menggunakan Adobe Photoshop

0 comments
Memanipulasi Background Agar Lebih Menarik, Menggunakan Adobe Photoshop
Kali ini Kebetulan saya menggunakan Adobe Photoshop Cs 
Langkah Pertama Open File.
buka gambar Yang akan Menjadi Objek Dan buka juga file gambar yang akan Menjadi background















Sehingga Akan Tampak Seperti ini













Gabungkan Kedua Foto Tersebut Menjadi 1 file 2 Layer, Dengan cara menarik salah satu file tersebut menggunakan Move tool
 









 Pada Layer Letakan Background di bawah Objek














1.       

 Seleksi Objek Menggunakan Pen tool











Seleksi bagian objek..


















satukan awal dan ujung tersebut sehingga akan tampak sbb

















Selanjutnya Klik path ->  Load Path as Selection. 















Sehingga  akan tampak Sbb





















Setelah terseleksi KliK Select -> Inverse
 











Delete Sehingga akan tampak sebagai berikut 














selanjutnya tekan pada keybord Shit + f6 Sehingga keluar sbb















Dan tekan Delete ---> Dan Untuk Menghilangkan Seleksi Tekan Ctrl + D
Kegunaan feather ialah untuk memperhalus  hasil seleksi, supaya tidak terkesan agak kaku

Next Untuk Menyeimbangkan warna Pilih Curves -> 





















Otak Atik channel  tersebut sehingga warna Objek seimbang dengan Background

 


















Setelah Selesei Mengotak atik Curves dan menurut  " Mata kita " warnanya seimbang antara Objek dengan Background Klik Ok
Sehingga Jadi Sbb


















Sekedar Sebagai Perbandingan














dan Selesai . Untuk kritik dan sarannya Sangat Ditunggu Sekian dan Terima kasih 
 
Read More..

Friday, September 16, 2011

Menepis Mitos Kedutan Pada Mata

0 comments

Mata Kedutan dan Penyebabnya

 

Jakarta, Mata berkedut atau biasa dinamakan kedutan hampir pernah dirasakan semua orang. Karena jarang-jarang terjadi, ketika mata kedutan biasanya dianggap sebagai pertanda mau dapat rezeki atau dapat masalah.

Mata kedutan biasanya hanya terjadi beberapa detik atau menit yang terjadi dalam sekali atau beberapa kali dalam satu hari. Atau terkadang akan hilang dan datang lagi.

Kedutan terjadi sangat spontan yakni gerakan tiba-tiba pada kelopak mata atas atau bawah. Kedutan bisa terjadi pada semua usia dan bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan karena bukan penyakit berbahaya dan tidak mempengaruhi kemampuan penglihatan.

Menurut Burt Dubow, OD, FAAO, pakar mata dari Contact Lens and Cornea Section of the American Optometric Association, kedutan bukan masalah medis yang serius. Kedutan adalah kontraksi yang melibatkan otot orbicularis oculi.

Kedutan terjadi karena serabut saraf di dalam otak mengalami kontraksi sesaat. Denyutan pembuluh darah tiba-tiba seperti mengalami rangsangan (kontraksi) yang membangkitkan aliran listrik melalui nervus facialis yang membuat mata kejang sesaat.

Kedutan dianggap berbahaya jika kejadiannya berlangsung secara terus menerus dan dalam waktu lama atau gerakannya tidak bisa diobati.

Insiden dan kejadian kedutan tidak dapat diketahui, namun seperti dikutip allaboutvision, Minggu (21/2/2010) setidak ada 7 faktor yang menjadi penyebab kedutan:

1. Stres
Mata berkedut dapat menjadi salah satu tanda stres karena mata menjadi begitu tegang. Mengurangi penyebab stres dapat membantu membuat mata berhenti bergerak-gerak.

2. Kelelahan
Kurang tidur yang dialami entah karena stres atau alasan lain dapat memicu kejang kelopak mata. Segera bayar kekurangan tidur Anda dapat membantu mengurangi kedutan.

3. Mata lelah
Mata Anda mungkin bekerja terlalu keras yang memicu kelopak mata bergerak-gerak. Mata yang tegang karena terus menatap komputer salah satunya menjadi penyebab yang sangat umum dari gangguan mata.

4. Kafein dan Alkohol
Banyak ahli percaya bahwa terlalu banyak kafein dan alkohol dapat memicu mata berkedut karena tekanan pada pembuluh darah meningkat.

5. Mata kering
Lebih dari separuh penduduk tua mengalami mata kering akibat proses penuaan. Mata kering juga sangat umum bagi orang-orang yang menggunakan komputer, mengonsumsi obat-obatan tertentu seperti antihistamin, antidepresan, memakai lensa kontak dan mengonsumsi kafein atau alkohol. Lelah dan stres juga bisa memicu mata kering.

6. Ketidakseimbangan Nutrisi
Beberapa laporan menunjukkan kekurangan zat gizi tertentu seperti magnesium dapat memicu kejang kelopak mata. Jika Anda mencurigai kekurangan gizi telah mempengaruhi kesehatan sebaiknya minta pendapat ahli gizi.

7. Alergi
Orang-orang dengan mata alergi memiliki gejala antara lain gatal, bengkak dan mata berair. Ketika mata digosok, akan mengeluarkan histamin yang memicu keluarnya air mata. Beberapa bukti menunjukkan bahwa histamin dapat menyebabkan kelopak mata bergerak-gerak. 

 sumber : http://www.detikhealth.com/read/2010/02/21/095311/1303635/766/mata-kedutan-dan-penyebabnya

Read More..

Wednesday, August 3, 2011

PUASA VS BAU MULUT

0 comments

Mengatasi Bau Mulut Pada Saat Puasa

yang penuh berkah, rahmat, dan ampunan telah datang yaitu bulan Ramadhan. Bulan dimana kita diwajibkan menjalankan Puasa Ramadhan bagi orang yang beriman kepada Allah SWT. Selama menjalankan ibadah puasa, masalah bau mulut seringkali menimbulkan ketidaknyamanan, khususnya pada siang hari. Masalah yang kerap terjadi menjadi hambatan dalam pergaulan dan membuat minder.
Saat berpuasa, produksi air liur dalam mulut dan dalam saluran pencernaan berkurang sehingga menjadi lebih kering. Akibatnya timbul halitosis atau bau mulut.
Bau mulut juga dapat disebabkan penyakit sistemis seperti liver, lambung, saluran pernapasan serta ginjal akut. Sedangkan penyakit gigi dan mulut penyebab napas tak segar di antaranya gigi berlubang, radang gusi, gingivitis karena karang gigi, dan periodontitis.
Sebenarnya bau mulut saat menjalankan puasa tak perlu dirisaukan.
Simak beberapa tips sederhana mencegah bau mulut selama puasa, seperti dikutip dari holisticcare-dentalclinic:
  1. Menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan menggosok gigi dan lidah secara benar. Bersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi. Jika menggunakan cairan kumur, jangan memakai cairan dengan kandungan alkohol di atas 25 persen karena memicu risiko kanker rongga mulut.
  2. Periksa ke dokter gigi Anda minimal enam bulan sekali. Bila ada waktu, lakukan spa gigi dua kali dalam sebulan untuk menjaga kesehatan gigi.
  3. Hindari rokok dan alkohol karena berefek memperburuk status kebersihan mulut yang memicu terjadinya gingivitis dan periodontitis. Alkohol mengurangi produksi air liur yang akan memperparah bau mulut.
  4. Perbanyak konsumsi buah-buahan pengusir bau mulut seperti apel, bengkuang dan wortel. Teh hijau mengandung bahan aktif catechin yang dapat menghilangkan plak, menurunkan kadar gula, dan membunuh bakteri penyebab bau mulut. Minumlah 2-5 cangkir teh hijau sehari.
  5. Keju yang rendah karbohidrat, tinggi kalsium dan mengandung fosfat, dapat memperkuat email gigi, meningkatkan produksi air liur dan mengurangi pertumbuhan karang gigi.
  6. Perbanyak konsumsi air putih minimal satu liter atau delapan gelas sehari selama berbuka hingga sahur. Ini untuk menjaga keseimbangan air dalam tubuh.
  7. Asup makanan probiotik seperti yogurt yang memelihara pencernaan dan menghambat bau mulut.

Sumber : http://www.blogwarta.com/tips-trik/tips-menghilangkan-bau-mulut-saat-puasa/
Read More..

Sunday, April 10, 2011

Didik Anak Untuk Dapat Kendalikan Diri Sendiri

0 comments
SERINGKALI anak-anak menangis, mengamuk tak terkendali di tempat umum. Hal tersebut membuat orang tua merasa malu, tapi juga frustasi. Para ahli berpendapat bahwa setiap orang tua dapat membantu anak untuk mengendalikan diri sendiri, mengajari anak cara merespon berbagai situasi tanpa mengikuti dorongan hati.
Dengan mengendalikan diri sendiri, anak dapat membuat keputusan-keputusan yang tepat dan bersikap terhadap situasi yang membuat stres dengan cara-cara yang lebih positif.
Bayi sampai umur 2 tahun
Bayi dan batita menjadi frustasi karena kesenjangan yang besar antara hal yang ingin mereka lakukan dan apa yang bisa mereka. Mereka sering merespon dengan menangis sambil menjerit. Cobalah mencegah tangisannya dengan mainan atau aktivitas lain. Untuk anak yang berumur 2 tahun, cobalah untuk menerapkan time out (caranya dengan menyuruh anak ke satu tempat selama beberapa saat misalnya pergi ke kamarnya, tunjukkan akibat atau konsekuensi tentang ledakan tangis dan mengajari mereka, lebih baik menyendiri selama beberapa saat daripada menangis dan menjerit.
Umur 3 hingga 5 tahun
Teruskan menggunakan time out tanpa menerapkan batasan waktu khusus. Akhiri time out jika anak sudah tenang. Hal ini akan membantu anak untuk meningkatkan rasa pengendalian diri. Puji anak jika ia tidak kehilangan kendali dalam situasi sulit atau membuat frustasi.
Umur 6 hingga 9 tahun
Ketika anak masuk sekolah, mereka sudah bisa memahami konsep konsekuensi secara lebih baik dan bahwa mereka dapat memilih perilaku yang baik dan yang buruk. Bantulah anak untuk membayangkan lampu pengatur lalu lintas yang harus mereka patuhi dan memikirkan situasi sebelum merespon. Dorong anak untuk pergi dari situasi frustasi selama beberapa menit untuk menenangkan diri ketimbang menangis atau marah.
Umur 10 hingga 12 tahun
Anak yang lebih tua biasanya dapat memahami perasaan mereka dengan lebih baik. Dorong mereka untuk memikirkan apa yang menyebabkan mereka kehilangan kendali kemudian menganalisanya. Jelaskan bahwa kadang situasi yang mengecewakan pada awalnya tidak berubah menjadi sangat buruk. Dorong anak untuk mengambil waktu untuk berfikir sebelum merespon terhadap satu situasi.
Umur 13 hingga 17 tahun
Pada usia ini anak sudah dapat mengendalikan sebagian besar tindakan mereka. Ingatkan mereka tentang konsekuensi jangka panjang. Dorong mereka untuk berhenti sejenak, mengevaluasi situasi yang mengecewakan sebelum merespon atau membicarakan masalah ketimbang kehilangan kendali, menjerit, membanting sesuatu. Jika perlu, disiplinkan mereka dengan menghilangkan sebagian hak istimewa untuk menguatkan pesan bahwa mengendalikan diri itu penting.
Beri contoh yang baik kepada anak untuk menunjukkan cara sehat bereaksi terhadap situasi yang menekan. Walaupun sangat sulit, tahan agar jangan sampai membentak anak ketika sedang mendisiplinkan anak. Tunjukkan dengan sikap yang tegas. Ketika anak tidak dapat mengendalikan dirinya, cobalah untuk tetap tenang dan jelaskan bahwa menjerit, mengamuk, atau membanting sesuatu adalah perilaku yang tidak dapat diterima dan memiliki konsekuensi.
Tindakan Anda dapat menunjukkan bahwa mengamuk, menangis, dll bukan cara yang baik untuk anak agar mendapatkan apa yang diinginkannya. Jelaskan juga konsekuensi yang akan diterimanya. *
Read More..

Dot Meracuni Anak

0 comments
SEBAGIAN orang tua berpendapat, dot alias empeng merupakan suatu keharusan untuk dimiliki jika mempunyai seorang bayi. Kebutuhan dot sama halnya dengan keharusan mengganti atau membersihkan popok. Namun, tahukah Anda bila dot ternyata tidak cukup aman bagi si bayi?
Dot mini ini memang mujarab untuk menenangkan si kecil. Orang tua pun menjadi lebih santai dan tak perlu banyak buang waktu untuk menenangkan anaknya yang sedang rewel. Cukup dengan memasangkan empeng, si kecil pun langsung anteng (diam). “Pada dasarnya, bayi memang punya naluri untuk mengisap sesuatu,” kata spesialis anak dr. Mustarim, Sp.A.
Naluri mengisap pada bayi adalah demi mendapatkan suatu kenikmatan dan kenyamanan, suatu hal yang sudah pasti dia dapat saat mengisap puting susu ibunya. Bentuk empeng yang memang mirip puting susu sengaja dirancang untuk memenuhi kebutuhan alamiah tadi. Namun, jangan jadikan empeng sebagai alat penenang ketika anak rewel. Sebab, penggunaan empeng lebih banyak buruknya ketimbang baiknya.
Bagi pria murah senyum ini, pemakaian empeng ibarat mengonsumsi rokok karena menimbulkan ketergantungan. “Ibaratnya empeng itu sama dengan rokok bagi bayi, kita meracuni anak kita sendiri. Memberinya kuman, membuat giginya tak bagus, bahkan bikin anak tak pede,” ujar Mustarim.
Salah satu alasan pemakaian empeng ditentang oleh sebagian profesional di bidang kedokteran adalah karena masalah kebersihannya. “Empeng tidak dapat dijamin kebersihannya. Sering empeng yang jatuh ke lantai dipungut, lalu dimasukkan lagi. Itu berarti memindahkan kuman langsung ke dalam mulut. Ini berbahaya,”jelas Mustarim.
Gaung kontra yang lebih keras datang dari segi kesehatan gigi dan mulut. “Empeng bisa memengaruhi lengkung rahang anak. Ketika anak sudah tumbuh gigi, adakalanya dia suka menggigit atau menarik empeng tersebut dengan giginya. Mungkin karena gemas. Tetapi, tekanan yang timbul dari gerakan ini bisa memengaruhi bentuk rahang dan gigi,” jelasnya.
Meski tidak sekeras jari, empeng juga bisa menyebabkan gigi tonggos (menonjol ke depan) jika durasi dan frekuensi penggunaannya sudah berlebihan. Semakin sering empeng digunakan, maka kemungkinan mengalami gigi tonggos akan semakin besar.
Penggunaan empeng hingga lebih dari usia dua tahun juga bisa memperparah kondisi tersebut. Mengapa” Karena saat mengisap empeng, rahang atas secara refleks akan maju ke depan. Sementara rahang bawah bergerak ke arah sebaliknya atau terdorong masuk ke mulut. Perubahan posisi gigi juga besar kemungkinannya terjadi jika anak mengempeng.
Sementara itu, menurut Patricia Hamaguchi, penulis Childhood, Speech, Language, and Listening Problems: What Every Parent Should Know, kebiasaan mengisap empeng juga bisa menimbulkan masalah bahasa dan pengucapan kata. Hal lain yang ditakutkan adalah kegiatan mengisap empeng ini akan terus melekat, bahkan hingga anak memasuki usia sekolah. Tentunya ini akan menjadi lebih sulit dihentikan jika sudah menjadi kebiasaan.
Banyak dampak kesehatan yang timbul pada anak dengan kebiasaan mengempeng. Dari badan kurus sampai diare. “Anak yang menggunakan empeng itu sering diare dan juga kurus karena kurangnya asupan gizi,”paparnya.*
Read More..
 
Copyright 2011 @ BanGs!
Design by Wordpress Manual | Bloggerized by Free Blogger Template and Blog Teacher | Powered by Blogger